CIPOA : Teror Kebohongan di Indonesia

Pertunjukan Teater lakon "CIPOA" karya Putu Wijaya, Sutradara Ipin Cevin
Lembaga Kesenian Tirani Untad, TB Sulawesi Tengah, 2013
Cipoa sebuah istilah yang seketika menjadi trend dikalangan anak muda Jakarta sekitaran tahun 2000-an, dinasbihkan sebagai sebuah Bahasa Gaul ibukota yang berarti Menipu atau Berbohong. Seiring waktu kata ini pun akhirnya menjadi sebuah kata baku yang dengan fasihnya digunakan oleh banyak orang bahkan merebak hingga keluar Jawa. Sebuah teror mental dari seorang Putu Wijaya yang bila pada pementasan visual ditampilkan dengan wujud abstrak dan suara yang menggelegar dan bila pada monolog disajikan dengan penjungkirbalikan norma yang berlaku di masyarakat. Tapi pada naskah Cipoa ini, teror itu dikemas dalam dialog komedi satire tentang hal-hal yang sedang melanda masyarakat dan negara kita sekarang ini.


Pertunjukan Teater lakon "CIPOA" karya Putu Wijaya, Sutradara Ipin Cevin
Lembaga Kesenian Tirani Untad, TB Sulawesi Tengah, 2013
Cerita yang diusung tentang sebuah eksplorasi pertambangan untuk mencari harta karun memberikan kemungkinan dimasukannya peran-peran yang bisa mewakili berbagai macam elemen di masyarakat seperti penguasa, birokrat, kaum wanita, rakyat jelata dan investor asing. Cerita yang menjadi suatu pukulan bagi negara ini, dimana seorang juragan yang menekan anak buahnya yang lugu untuk mau menjadi corong penguasa dan menipu rakyat terasa sangat membumi karena kita bisa dapati pada kehidupan sehari-hari. Adegan ini mengingatkan kita pada sebuah dialog di salah satu stasiun TV Swasta, dimana seorang Juru Bicara Presiden RI membela mati-matian
Pertunjukan Teater lakon "CIPOA" karya Putu Wijaya, Sutradara Ipin Cevin
Lembaga Kesenian Tirani Untad, TB Sulawesi Tengah, 2013
keputusan pemerintah tentang dukungan Indonesia terhadap resolusi PBB tentang nuklir Iran. Kemudian ada lagi adegan lainnya yang menarik dimana adegan harta karun berupa bongkahan emas yang dijual oleh Juragan ke investor asing dengan seharga bongkahan batu saja. Ingatkah anda tentang bagaimana peristiwa BUMN kita dijual dengan harga obral ke investor asing melalui restu IMF? ingatkah juga anda bagaimana kayu gelondongan kita dicuri oleh rakyat kita sendiri ke Malaysia? Bagaimana hak pengelolaan berbagai lahan tambang dan pengeboran minyak kita jatuh ke tangan asing? dan apa yang dilakukan Pemerintah kita?

Nah, semua kejadian tersebut digambarkan dengan aksi tipu menipu untuk kepentingan sendiri yang justifikasi dengan semboyan “BOHONG ITU BENAR UNTUK KEBAIKAN”. Tentunya kebaikan yang menipu. Adegan tipu menipu ini seolah menjadi bumbu menarik dalam pertunjukan naskah ini. Banyak celetukan-celetukan yang tak terduga, yang dapat diasosiasikan dengan kritikan atas kondisi masyarakat sekarang. Ada juga sikap rakyat yang skeptis yang sangat lihat menghidupkan suasana kocak.

Mengutip dari Dr. Sultan Bin Mohammed Al-Qasimi, Anggota Dewan Agung Uni Emirat Arab, mengatakan bahwa Teater adalah kehidupan. Sebelumnya belum pernah ada kesempatan seperti saat ini dimana kita semua berkewajiban untuk mencela kesia-siaan dari perang dan perbedaan doktrin yang sering membangkitkan keburukan mereka karena tak terbendung oleh hati nurani yang bertanggung jawab.

Pertunjukan Teater lakon "CIPOA"
karya Putu Wijaya, Sutradara Ipin Cevin

Lembaga Kesenian Tirani Untad,
TB Sulawesi Tengah, 2013
Yah, itulah teater yang bisa bikin happy ending atas skenario sutradaranya. Pementasan teater sudah berakhir tapi masalah yang dihadapi bangsa ini belum juga berakhir. Malah semakin MENGGILA. Banyak pihak dan cara yang dilakukan anak bangsa untuk mengingatkan penguasa akan bahaya CIPOA atau tipu-menipu atau korupsi ataupun yang merugikan bangsa ini. Jika di Indonesia ini ada yang tajam seperti Kwik Kian Gie misalnya yang menghitung ada 28 Miliar US Dollar (atau sekitar 280 Trilyun Rupiah) uang negara hilang akibat korupsi tiap tahunnya yang membuat banyak orang kaget dan prihatin, dan masih banyak yang blak-blakan di Indonesia ini, tapi seorang PUTU WIJAYA bersama Teater Mandirinya menyampaikan warning system dengan cara halus sehinga bila sang koruptor ikut pertunjukan naskah ini akan masih bisa tertawa karena memang sudah tidak punya hati nurani lagi.

Inilah Teater ! kehidupan yang sebenar-benarnya,,,,kehidupan untuk kita bisa menelaah ADA APA DENGAN INDONESIA sekarang? Kebohongan menjadi suatu NILAI PLUS…! Ipin Cevin salah satu sutradara muda Sulawesi Tengah, mengolah naskah ini tanpa menghilangkan esensinya, menghadirkan wajah Indonesia baru melalui pertunjukan Teater yang diperankan oleh mahasiswa Universitas Tadulako yang tergabung dalam Lembaga Kesenian Tirani pada tanggal 28 Desember 2013 di GOLNI, Taman Budaya Sulawesi Tengah. Pertunjukan ini menghadirkan banyak animo dan pertanyaan dari penonton tentang Indonesia saat ini. Point pentingnya adalah “bahwa teater kembali menjadi milik orang banyak, biarlah penonton yang menilai dan membawa pesan penting dari pertunjukan ini dan pertunjukan teater lainnya”.





Comments

Popular Posts